TOEFL, singkatan dari Test of English as a Foreign Language, merupakan evaluasi standar yang digariskan untuk menilai kemahiran individu dalam berbahasa Inggris. Ujian ini memiliki banyak aplikasi, seperti persyaratan masuk ke perguruan tinggi di luar negeri, memperoleh pekerjaan, atau bahkan memenuhi syarat untuk tinggal tetap di negara-negara yang berbahasa Inggris.
Artikel ini akan menjelaskan pengertian TOEFL, memberikan wawasan tentang nilai yang diberikan, dan menyajikan beberapa contoh tentang bagaimana ujian ini dijalankan.
Table of Contents
ToggleMemahami Kepanjangan Toefl
TOEFL adalah kependekan dari Test of English as a Foreign Language, sebuah tes yang disusun oleh Educational Testing Service (ETS) dan digunakan secara global untuk menilai keterampilan berbahasa Inggris seseorang yang bukan berbicara asli. TOEFL tersedia dalam berbagai bentuk, dengan TOEFL iBT (Internet-based Test) dan TOEFL PBT (Paper-based Test) menjadi format utamanya.
TOEFL iBT merupakan varian yang paling umum digunakan saat ini, di mana peserta ujian diuji dalam empat aspek utama bahasa: mendengarkan, membaca, menulis, dan berbicara. Sementara itu, TOEFL PBT, yang jarang digunakan, biasanya diselenggarakan di beberapa wilayah dunia dan hanya mengukur tiga kemampuan: membaca, mendengarkan, dan menulis. Walaupun terdapat perbedaan antara TOEFL iBT dan TOEFL PBT, kedua jenis tes tersebut memiliki tujuan sama, yaitu untuk menilai kemampuan berbahasa Inggris seseorang yang bukan penutur asli.
Menentukan Nilai Toefl
TOEFL (Test of English as a Foreign Language) menggunakan skala skor untuk menilai kemampuan berbahasa Inggris individu, dan dalam skala skor ini terdapat beberapa komponen kunci yang perlu diuraikan:
1. Hasil Skala Skor TOEFL
Skor TOEFL biasanya memiliki rentang yang berbeda tergantung pada jenis tes yang diambil, yaitu TOEFL iBT (Internet-based Test) memiliki rentang skor antara 0 hingga 120, sementara TOEFL PBT (Paper-based Test) memiliki rentang antara 310 hingga 677. Selain itu, setiap komponen tes, seperti Reading, Listening, Speaking, dan Writing, dinilai secara terpisah, dengan skor komponen berkisar antara 0 hingga 30 poin.
2. Pengukuran Kemampuan
Skor TOEFL menilai keterampilan seseorang dalam berbahasa Inggris, terutama bagi yang bukan penutur asli, yang mencerminkan sejauh mana kemampuan mereka dalam memahami, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Inggris dalam berbagai situasi, baik akademik maupun sehari-hari.
3. Pengukuran Berbagai Aspek
TOEFL mengukur berbagai aspek bahasa, termasuk kemampuan memahami teks tertulis (Reading), mendengarkan dan memahami lisan (Listening), berbicara dalam berbagai situasi (Speaking), serta menulis dengan jelas dan koheren (Writing).
4. Skor Minimum yang Diperlukan
Nilai TOEFL minimum yang diperlukan tergantung pada tujuan Anda mengambil tes ini. Sebagai contoh, sekolah atau universitas biasanya memiliki persyaratan skor minimum untuk masuk, dan tujuan imigrasi atau pekerjaan tertentu mungkin juga menentukan skor minimum yang harus dicapai.
5. Interpretasi Skor
Skor TOEFL mengindikasikan tingkat kemampuan bahasa Inggris pemohon. Secara umum, interpretasi skor TOEFL dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Skor 0-30 (per komponen): Biasanya mengindikasikan tingkat kefasihan pemohon dalam aspek tertentu (Reading, Listening, Speaking, Writing).
- Skor 0-120 (total TOEFL iBT): Mengukur kemampuan bahasa Inggris secara keseluruhan. Semakin tinggi skor, semakin baik kemampuan bahasa Inggris seseorang.
6. Persiapan untuk Mencapai Skor Tertentu
Penting bagi pemohon untuk memahami skor yang diperlukan untuk mencapai tujuan mereka. Sebagian besar universitas, misalnya, memiliki skor minimum TOEFL yang harus dicapai untuk masuk. Oleh karena itu, pemohon harus merencanakan persiapan dan studi dengan baik agar mencapai atau melebihi skor yang diperlukan.
Penting untuk diingat bahwa nilai TOEFL hanya satu aspek dari aplikasi atau tujuan tertentu, seperti masuk universitas atau mendapatkan visa. Meskipun nilai TOEFL adalah indikator penting, universitas dan otoritas imigrasi mungkin juga mempertimbangkan faktor-faktor lain, seperti riwayat akademik, surat rekomendasi, dan esai pribadi, dalam pengambilan keputusan.
Contoh Soal Toefl
Agar Anda dapat memahami lebih baik bagaimana TOEFL berfungsi, berikut ini adalah beberapa contoh pertanyaan untuk setiap bagian tes.
1. Contoh Soal Mendengarkan (Listening)
Pada bagian mendengarkan dalam tes TOEFL, Anda diuji untuk kemampuan memahami percakapan dan kuliah dalam bahasa Inggris. Berikut ini contoh pertanyaan dan pilihan jawabannya:
Contoh Soal:
Narrator: What is the main topic of the discussion?
A) The benefits of a healthy diet.
B) The history of fast food.
C) The dangers of eating too much sugar.
D) The importance of exercise.
Jawaban: A) The benefits of a healthy diet.
2. Contoh Soal Membaca (Reading)
Soal Membaca dalam TOEFL mengukur kemampuan Anda dalam memahami teks tertulis dalam bahasa Inggris. Berikut adalah contoh soal dan opsi jawaban:
Contoh Soal: The passage discusses which of the following?
A) The history of the internet.
B) The impact of social media on society.
C) The benefits of reading books.
D) The disadvantages of online communication.
Jawaban: B) The impact of social media on society.
3. Contoh Soal Menulis (Writing)
Pertanyaan Menulis dalam tes TOEFL mengukur kemampuan Anda untuk menyampaikan gagasan secara tertulis dalam bahasa Inggris. Anda akan diminta untuk menulis esai tentang suatu topik yang diberikan. Contoh topik esai ini adalah sebagai berikut:
Contoh Soal: Topic: Do you agree or disagree with the statement: “Technology has made the world a better place”?
Instruksi: Tulis esai dengan panjang sekitar 300 kata yang mendukung atau menentang pernyataan di atas. Berikan argumen dan contoh konkret.
4. Contoh Soal Berbicara (Speaking)
Soal Berbicara dalam TOEFL mengukur kemampuan Anda dalam berbicara dalam bahasa Inggris. Anda akan diminta untuk memberikan respons lisan terhadap pertanyaan atau pernyataan tertentu. Berikut adalah contoh tugas Berbicara:
Contoh Soal: Task: Describe a place you would like to visit. Explain why you want to visit this place, and what you expect to see and do there.
Instruksi: Anda memiliki waktu 45 detik untuk mempersiapkan jawaban Anda, dan 45 detik untuk memberikan jawaban lisan Anda.
Harap diingat bahwa ini hanya contoh soal dan jawaban. Soal TOEFL sesungguhnya akan lebih panjang dan bervariasi. Namun, contoh-contoh di atas memberikan gambaran tentang jenis soal yang akan ditemui dalam tes TOEFL, baik dalam bagian Reading, Listening, Speaking, maupun Writing.
Secara keseluruhan, TOEFL, yang merupakan singkatan dari Test of English as a Foreign Language, merupakan alat yang sangat berguna untuk mengevaluasi kemampuan berbahasa Inggris seseorang. Dengan pemahaman terhadap singkatan TOEFL, cara penilaian skornya, dan dengan melihat contoh-contoh soalnya, kita bisa lebih siap dan percaya diri menghadapi ujian TOEFL, sekaligus membuka peluang pendidikan dan karier di seluruh dunia. Semoga artikel ini telah memberikan wawasan yang bermanfaat untuk lebih memahami TOEFL.